KISAH BUAH DELIMA

 

KISAH BUAH DELIMA




 Assalamu’alaikum wr wb

Bapak Ibu dan teman teman  pembaca yang budiman

Saya akan membawakan sebuah kisah “Kisah Buah Delima”

 Once Upon a Time. Dulu kala ada seorang pemuda bernama Idris yang tinggal di tanah Hijaz, Barat Laut Saudi Arabia. Suatu hari Ia berjalan menyusuri sungai dan tiba-tiba ia menemukan buah delima yang ranum  hanyut terbawa arus sungai itu. Tanpa pikir panjang, didorong rasa lapar ia langsung mengambil dan menikmati buah delima tersebut .

 Setelah buah delima itu ia makan ia sadar, "Apakah buah yang aku makan ini halal? Buah delima ini bukanlah milikku,"

Pertanyaan tersebut teruuus  membebani Idris, pertanyaan itu kemudian menuntunnya untuk mencari dari mana asalnya buah delima yang hanyut itu. Ia pun mulai  berjalan menyusuri arah yang berlawanan dengan arus sungai. Hingga akhirnya ia mendapati sebuah pohon delima yang berbuah lebat. Ia yakin jika buah yang dimakannya itu berasal dari pohon tersebut.

 Seketika Idris mencari tahu siapa pemilik pohon delima itu hingga akhirnya ia berhasil menemui pemiliknya.

Setelah bertemu, Idris pun bertanya, "Saya telah memakan buah delima tuan. Apakah ini halal buat saya? Apakah  tuan mengikhlaskannya?”

 “Tidak semudah itu wahai anak muda. Kamu harus bekerja menjaga, merawat, dan membersihkan kebun saya selama sebulan tanpa gaji,”

 “Saya bersedia melakukan apapun yang tuan  minta”, jawab  Idris,  pemuda sholeh yang sangat taat terhadap agama  menyanggupi syarat itu demi mendapat kehalalan buah delima yang ia makan. Sebulan berlalu tanpa terasa. Idris kembali menemui pemilik pohon delima, untuk meminta kehalalan buahnya.

 “Tuan, saya telah melaksanakan tugas. Menjaga dan membersihkan kebun tuan selama sebulan. Apakah tuan sudah menghalalkan delima yang sudah saya makan?”

 Ternyata pemilik buah delima masih saja belum ikhlas terhadap buah yang dimakan Idris.

 "Belum bisa, ada satu syarat lagi yang harus kamu penuhi. Kamu harus menikahi putri saya. (Seorang gadis yang buta, tuli, bisu lumpuh dan buruk rupa")

 Bagai disambar petir, Idris terdiam.

Namun karena kesalehannya, ia pun tidak mampu menolaknya demi kehalalan delima yang sudah ia makan. Akhirnya ia menikahi gadis, anak pemilik pohon delima sebelum melihat seperti apa rupa gadis yang akan dinikahinya. Pernikahan itu disaksikan beberapa orang tanpa perantara penghulu.

Setelah akad nikah selesai, barulah tuan pemilik kebun memerintahkan Idris untuk menemui putrinya di kamar pengantin. Idris terkejut dan terpana, gadis yang di temuinya bukan gadis biasa, bukan gadis buta, tuli, bisu ataupun lumpuh, melainkan seorang gadis anggun, cantik yang nyaris sempurna.

"Saya pasti salah kamar,” katanya dalam hati.

Ia bergegas keluar kamar di mana ayah mertuanya tengah berdiri. Dia tidak yakin dengan apa yang dilihatnya.

Melihat wajah Idris  yang heran dan kaget, Sang mertua meyakinkan bahwa pemuda itu tidak salah kamar. Dan mengatakan perempuan di dalam kamar pengantin itu benar putrinya, yang memang tuli karena telinganya tidak pernah digunakan untuk mendengarkan gosip. Buta karena matanya tidak pernah digunakan untuk maksiat. Bisu karena bibirnya tidak pernah digunakan untuk menghujat dan mencibir. Serta lumpuh karena ia tidak pernah pergi selain ke tempat-tempat ibadah.

Senyum di bibir pemuda itu mengembang. Air matanya menetes. Bahagia campur haru menjadi satu.

Gadis itu bernama Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah, wanita sholeh yang cerdas, penghafal alquran dan ahli fiqh

Idris sangat bersyukur dan bertambah kesholehannya.

Dengan Rahmad Allah, dari pernikahan Idris dan Fatimah kemudian lahir seorang anak laki-laki yang sangat jenius otaknya.  Siapakah dia Bapak dan Ibu hadirin yang berbahagia? …….. Dialah Ulama Besar yang bernama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin utsman bin syafii’ yang terkenal sebagai  Imam Syafi'i. Nama yang tidak asing lagi ditelinga kita umat muslim. Seorang Imam  yang diikuti pendapat-pendapatnya oleh jutaan umat di dunia. Darinya lahir Mazhab Syafi'i

 

Pembaca yang budiman, Jelaslah alasan pemilik pohon delima meminta Idris menikahi putrinya tentulah karena kegigihan, kejujuran dan kesalehannya serta menjaga diri dari yang haram. yang membuat pemilik pohon delima tidak rela melepaskan pemuda itu.

Terima Kasih Bapak dan Ibu

Wassalam

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Bebas

AKU , EBI DAN CHAT-GPT (Kisah Nyata)

Kisi Kisi Ujian sekolah