PROGRAM KERJA WAKA KURIKULUM

 Pahami Program Kerja Waka Kurikulum Lengkap dengan Contohnya

Tingkat jabatan tertinggi di sistem organisasi sekolah ditempati oleh Kepala Sekolah. Tepat di bawah kepala sekolah, terdapat beberapa wakil, yakni wakil kepala urusan sarana prasarana (waka sarpras), wakil kepala urusan kurikulum (waka kurikulum), dan wakil kepala urusan kesiswaan (waka kesiswaan). Setiap waka memiliki program kerja masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Pada artikel ini, Quipper Blog akan membahas program kerja waka kurikulum. Seperti apa ya program kerjanya? Mari disimak ulasan selengkapnya!

Pengertian Program Kerja Waka Kurikulum

Wakil kepala urusan kurikulum adalah wakil kepala sekolah yang bertanggung jawab untuk menyusun implementasi kurikulum di sekolah. Bersama kepala sekolah, waka kurikulum harus bisa mewujudkan kondisi belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik. Sama seperti organisasi lain, waka kurikulum harus memiliki program kerja yang jelas dan terarah agar implementasi kurikulum di sekolah bisa berjalan dengan baik, sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Semua program kerja yang diusulkan harus mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah. Program kerja waka kurikulum adalah dokumen yang memuat daftar rencana kegiatan kurikulum selama satu tahun.


Lingkup Kerja Waka Kurikulum

Lingkup kerja merupakan gambaran umum dari kegiatan waka kurikulum. Nah, rincian kegiatannya akan disusun dalam bentuk program kerja. Adapun lingkup kerja waka kurikulum adalah sebagai berikut.

Menyusun dan Mengembangkan Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di sekolah harus mengacu pada kurikulum pemerintah pusat. Waka kurikulum bertanggung jawab untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum itu sehingga bisa diterapkan di sekolah, baik dari sisi struktur, pelaksanaan, pengadaan buku, penyusunan dokumen, hingga kegiatan evaluasi.

Menyusun Kalender Pendidikan

Secara umum, kalender pendidikan itu sama. Namun, setiap sekolah bisa menyusun kembali kalender pendidikan itu sesuai dengan kegiatan yang akan dijalankan. Saat menyusun kalender pendidikan, seorang waka kurikulum harus berkoordinasi dengan kepala sekolah. Adapun rincian kalender pendidikan adalah:


Alokasi waktu KBM efektif, yang terdiri dari KBM semester ganjil dan genap

Kegiatan MPLS (peserta didik baru)

Jadwal ujian, baik PTS, PAS, PAT, hingga AKM

Jadwal remedial (jika ada)

Jadwal pembagian rapor

Masa libur sekolah

Menyusun Jadwal Mengajar bagi Guru dan Jadwal Pelajaran

Menjadi waka kurikulum itu merupakan suatu tantangan tersendiri bagi guru. Mengingat, lingkup kerjanya sangat luas dan mendetail. Contohnya saat waka kurikulum harus menyusun jadwal mengajar bagi guru dan menyesuaikannya dengan jadwal pelajaran yang telah disusun sebelumnya.


Menyusun Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan yang harus disusun meliputi perangkat pembelajaran—seperti RPP, silabus, dan SKL—media pembelajaran, serta laporan berbagai kegiatan akademik. Selain menyusun administrasi, waka kurikulum harus bisa menganalisis atau mengecek validitas perangkat pembelajaran yang telah disusun.


Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas belajar mengajar, baik di kelas maupun di laboratorium, serta praktik (untuk SMK). Waka kurikulum bertanggung jawab untuk mengatur kegiatan pembelajaran sedemikian sehingga semua bisa terlaksana dengan baik.


Kegiatan Supervisi Guru

Kegiatan supervisi bertujuan untuk mengontrol kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Adapun kegiatan supervisi meliputi:

1. membentuk tim supervisi khusus pembelajaran;

2. menyusun perangkat supervisi;

3. melaksanakan supervisi;

4. melaporkan hasil supervisi; dan

5. tindakan lanjutan terkait hasil supervisi.

Jika hasil supervisi dirasa belum maksimal, waka kurikulum harus memberikan masukan atau pengarahan pada guru yang bersangkutan.


Mengendalikan Soal-Soal Ujian

Ujian merupakan contoh program kerja waka kurikulum. Oleh sebab itu, pelaksanaan ujian harus diawali dengan pembentukan panitia berdasarkan SK dari Kepala Sekolah. Nantinya, panitia ujian harus bertanggung jawab pada waka kurikulum. Dalam hal ini, waka kurikulum memegang peranan penting dalam upaya pengendalian soal-soal, baik dari sisi kesesuaian hingga kualitas. Terkait soal-soal ujian, waka kurikulum berperan layaknya manajer, yakni mengatur alokasi serta susunan soal. Serangkaian tugas waka kurikulum terkait penyusunan soal adalah sebagai berikut.


Menyusun kriteria soal yang meliputi, level kognisi, indikator soal, tingkat kesulitan, dan lainnya.

Menyusun tim pembuat soal, biasanya terdiri dari perwakilan guru mapel.

Mengevaluasi soal-soal sebelum didistribusikan pada panitia pelaksana ujian.

Mengadakan Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah metode untuk mengukur tingkat pemahaman, kemampuan, dan kompetensi peserta didik. Adapun yang termasuk evaluasi pembelajaran adalah PTS, PAS, PAT, Asesmen Nasional, Ujian Sekolah, Ujian Praktik, Ujian PKL, dan sebagainya. Dalam hal ini, waka kurikulum berperan sebagai pelaksana teknis.


Memantau Tingkat Kehadiran Guru

Selain mengatur hal-hal teknis berkaitan dengan pembelajaran, waka kurikulum juga bertanggung jawab untuk memantau kehadiran guru. Jika seorang guru berhalangan hadir di sekolah, maka guru tersebut harus meminta izin kepala sekolah dan waka kurikulum. Apabila nantinya mendapati guru yang berhalangan hadir tanpa pemberitahuan, waka kurikulum berhak memberikan teguran. Agar kegiatan belajar bisa tetap kondusif tanpa kehadiran guru, waka kurikulum harus bekerja sama dengan waka kesiswaan selaku pihak pengendali peserta didik.


Melakukan Supervisi di Lingkungan Sekolah

Selain melakukan supervisi pada guru, waka kurikulum juga bertanggung jawab untuk melakukan supervisi di lingkungan sekolah. Tentu, pada ranah akademik yang berada di bawah kewenangannya, misal menyediakan daftar hadir peserta didik, buku monitoring pembelajaran, jurnal kelas, jadwal pelajaran, serta daftar inventaris kelas.


Meningkatkan Profesionalitas Pendidik

Ternyata, belajar tidak hanya kewajiban peserta didik, namun juga pendidik. Agar pembelajaran bisa berjalan efektif, pendidik harus memiliki profesionalitas tinggi, baik dari teknis pembelajaran maupun substansi keilmuan. Sebagai penanggung jawab urusan akademik di sekolah, waka kurikulum harus bisa memfasilitasi peningkatan profesionalitas tersebut, dengan  mengadakan program seperti IHT, seminar, workshop, dan pelatihan.


Program Kerja Waka Kurikulum

Program kerja waka kurikulum memuat beberapa elemen, yakni standar nasional pendidikan, program kegiatan, sub kegiatan, target pencapaian, strategi, sasaran, waktu pelaksanaan, biaya, dan penanggung jawab. Adapun penjabaran masing-masing elemen adalah sebagai berikut.


Elemen Program Kerja Waka Kurikulum

Program kerja biasanya disusun dalam bentuk tabel. Di dalam tabel tersebut berisi beberapa elemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut ini isi dari masing-masing elemen.

  1.   Standar pendidikan, yang memuat standar isi, standar proses, standar penilaian, standar kompetensi lulusan, dan standar lainnya.
  2.  Program kegiatan merupakan elemen yang berisi garis besar kegiatan pada program kerja yang bersangkutan. Misalnya, Program Kegiatan Administrasi Pendidikan.
  3.  Sub kegiatan merupakan elemen yang berisi rincian kegiatan dari elemen sebelumnya. Misalnya menyusun jurnal kelas, jadwal pelajaran, dan sebagainya.
  4.  Target pencapaian merupakan elemen yang berisi target yang ingin dicapai melalui program kegiatan pada poin 2.
  5.  Strategi merupakan elemen yang berisi aktivitas di program kegiatan yang telah disusun.
  6.  Sasaran merupakan elemen yang memuat pihak-pihak yang terlibat pada program kegiatan.
  7.  Waktu pelaksanaan memuat jadwal program kegiatan itu berlangsung.
  8.  Biaya merupakan elemen yang berisi biaya pelaksanaan program kerja.
  9.  Penanggung jawab merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program kegiatan. Dalam hal ini, penanggung jawabnya adalah waka kurikulum.

Kesembilan elemen di atas tidak bersifat mengikat ya. Beberapa program kerja mungkin menggunakan istilah elemen yang lain seperti “indikator keberhasilan”, “tujuan program”, uraian kegiatan”, dan sebagainya. Namun, garis besar isinya tetap sama.

Langkah Menyusun Program Kerja Waka Kurikulum

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang bisa memudahkan Bapak/Ibu dalam menyusun program kerja waka kurikulum.


Membentuk Tim

Sebelum menyusun program kerja, seorang waka kurikulum bisa membentuk tim yang terdiri dari minimal 2 orang, yakni waka kurikulum itu sendiri dan asisten waka kurikulum. Dengan adanya tim, Bapak/Ibu akan terbantu dalam menyelesaikan ide/gagasan program yang sedang diusulkan.


Mengidentifikasi Masalah dari Tahun Ajaran Sebelumnya

Setelah membentuk tim, Bapak/Ibu bisa mengidentifikasi masalah-masalah kurikulum yang muncul di tahun ajaran sebelumnya untuk kemudian diperbaiki di tahun ajaran yang akan datang. Identifikasi tidak hanya dilakukan oleh waka kurikulum, namun oleh tim dengan saling berbagi pendapat.


Menyempurnakan Program Kerja di Tahun Ajaran Baru

Dari identifikasi masalah pada poin dua, Bapak/Ibu akan mendapatkan gambaran program apa yang bisa diperbaiki dan bisa diteruskan di tahun ajaran yang akan datang. Itu artinya, program kerja tahunan belum tentu bisa dianggap sama 100% dengan tahun-tahun sebelumnya.


Tugas Waka Kurikulum SMP

Adapun tugas Waka Kurikulum SMP sebagai berikut.

  1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
  2. Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas guru.
  3. Mengoordinasi pelaksanaan analisis kurikulum.
  4. Mengoordinasi penyusunan tata tertib guru dan pegawai.
  5. Menganalisis kebutuhan guru dan pegawai.
  6. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja guru serta karywan.
  7. Merencanakan program pengembangan SDM guru dan pegawai.
  8. Mengatur penyusunan program pengajaran dalam semester.
  9. Mengatur kegiatan INTRAkurikuler dan ekstrakurikuler.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Bebas

AKU , EBI DAN CHAT-GPT (Kisah Nyata)

Kisi Kisi Ujian sekolah